SLEMAN—Minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga fasilitas umum
membuat keberadaan lampu sorot pemantau banjir lahar hujan di beberapa
sungai, sering hilang dicuri.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
(Dishubkominfo) Kabupaten Sleman, dari awal hingga akhir 2012, sebanyak
tiga dari 80 titik lampu sorot yang diletakkan di Sungai Boyong, Gendol,
Opak, dan Kuning, raib dicuri.
Kepala Dishubkominfo Sleman, Agoes Soesilo Endiarto, mengungkapkan,
pencurian lampu sangat merugikan. Dari segi materiil, Pemkab setidaknya
kehilangan aset senilai Rp10 juta, yakni rangkaian lampu sorot jenis
Phillips 400 watt beserta kabel. Padahal, satu unit rangkaian lampu
sorot tersebut diproyeksikan dapat digunakan selama lima tahun. “Selain
merugikan, akibat pencurian ini juga sangat membahayakan keselamatan
banyak warga,” ungkap Agoes, Selasa (29/1/2013).
Diakui Agoes, pihaknya tidak dapat melakukan penjagaan dan pemantauan
atas seluruh keberadaan lampu sorot karena memang diletakkan di lokasi
pinggiran sungai, yang biasanya jauh dari pemukiman warga.
Dari seluruh titik, lokasi lampu di daerah sepi lebih rawan dicuri,
meskipun lampu sudah diletakkan pada ketinggian sekitar enam meter di
atas permukaan tanah. “Kami mohon kepada seluruh masyarakat untuk ikut
membantu menjaga fasilitas ini. Apalagi saat ini DIY dalam status
kewaspadaan terhadap bencana. Kalau lampunya hilang, bagaimana kami bisa
memantau kondisi sungai,” kata Agoes.
sumber : www.harianjogja.com
Lampu Sorot Pemantau Banjir Lahar
Written By Unknown on Jumat, 08 Februari 2013 | 19.41
Label:
evakuasi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !