Kerusakan terlihat dari lapisan aspal yang habis, berganti lapisan tanah berbatu dan bergelombang. Pada musim hujan seperti ini, genangan-genangan air menjadi pemandangan lumrah yang bisa ditemui di sepanjang jalan.
Tak hanya genangan air, di Dusun Kejambon, air bahkan mengalir deras di badan jalan. Air tersebut berasal dari sungai kecil yang sudah tak mampu menampung arus sehingga tampak seperti sungai baru di badan jalan.
"Kalau kemarau berdebu, sedangkan saat hujan ada kolam dan sungai di tengah jalan," ujar Daimin, warga yang melintas di ruas jalan tersebut, Kamis (7/2/2013).
Kondisi ini sudah berlangsung setahun. Menurutnya, belum ada upaya perbaikan dari pemerintahan setempat.
Beban angkut kendaraan yang melebihi batas toleransi, diyakini sebagai penyebab utama kerusakan jalan. Terlebih, aktivitas penambangan terus berlangsung setiap hari. "Sehari, ratusan truk yang lewat,"
sumber : http://jogja.tribunnews.com/
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !